Sabtu, 18 Desember 2010

berfikir ala jenius dengan 8 gaya

1. Orang jenius selalu melihat persoalan dalam berbagai sudut pandang.
Mereka memiliki sudut pandang yang berbeda dan selalu mencari perspektif baru yang belum pernah dipakai oleh orang lain!
2. Orang jenius membuat pikiran mereka tergambar jelas.
Ketika Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu merumuskan persoalannya dalam berbagai cara yang berbeda-beda dengan menggunakan diagram-diagram. Ia membayangkan solusi-solusinya dan menyebut bahwa kata-kata dan angka-angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya.
3. Orang jenius adalah orang yang sangat produktif.
 ilmuwan-ilmuwan yang dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi banyak yang buruk. Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk meraih hasil yang hebat.
4. Orang jenius selalu mampu membuat berbagai kombinasi baru.
Kombinasikan dan kombinasikan ulang, berbagai ide, bayangan-bayangan, dan pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli apakah hasilnya aneh atau tidak wajar.
5. Orang jenius mampu menghubungkan berbagai peristiwa sehingga memunculkan ide dan solusi. 
 Hubungan antara suara bel dan sebuah batu yang jatuh ke dalam air. Hal ini memungkinkan untuk membuat hubungan bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang. 


6. Orang jenius mampu berpikir berkebalikan.
 Mereka memiliki tingkat toleransi tinggi terhadap hal-hal yang sepertinya tidak saling berhubungan. Dengan pertentangan tersebut, orang jenius justru mampu membayangkan secara bersamaan mengenai suatu partikel dan suatu gelombang yang berbeda, dan menjadikannya saling melengkapi. Dengan cara ini, mereka mampu menciptakan sesuatu yang baru.


7. Orang jenius biasa berpikir secara metafora.
Aristoteles menganggap "metafora" sebagai tanda orang jenius. Ia percaya bahwa individu yang memiliki kapasitas untuk menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan mampu menghubungkannya adalah individual yang punya bakat khusus.


8. Orang jenius selalu siap saat ada kesempatan.
Bilamana kita mencoba sesuatu dan gagal, kita biasanya akan beralih pada hal yang lain. Hal ini adalah prinsip pertama dari kekreatifan. Namun kegagalan dapat menjadi produktif hanya jika kita tidak terfokus pada kegagalan tersebut. Justru, dengan kejadian itu, orang jenius akan mampu menganalisis proses, komponen-komponen, dan kemudaian mengubahnya menjadi hasil yang lain. Karena itu, jangan bertanya, "Mengapa saya gagal?" melainkan tanyalah, "Apa yang telah saya lakukan?"






Tidak ada komentar:

Posting Komentar